Thursday, December 28, 2006

Hatur nuhun pisan Abah.


Alhamdulillah. Abah Eman lagi2 lakukan bantuan nyata. Udahan gunemcatur perihal blueberry sekarang kirim email ke mantunya buat pengadaan bijinya (maksudnya, biji blueberry). Makasih ya Abah, semoga senantiasa terjaga sehat bersih seger waras, murah rizki halalan thayyibban, panjang usia manfaat dan enteng jodoh perihal apa saja. Namanya juga usaha ya Bah. Baktos putra, Ami.


Date: Wed, 27 Dec 2006 16:17:48 -0800 (PST)
From: Send an Instant Message "EMANRAIS TEA"
Add to Address BookAdd to Address Book Add Mobile Alert
Yahoo! DomainKeys has confirmed that this message was sent by yahoo.com. Learn more
Subject: Fwd: Biji (seed) blueberry.
To: "Fahmi Eman"


Note: forwarded message attached.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Forwarded Message [ Download File | Save to Yahoo! Briefcase ]
Date: Wed, 27 Dec 2006 16:05:29 -0800 (PST)
From: "EMANRAIS TEA"
Subject: Biji (seed) blueberry.
To: ywiramidjaja@aasm.org, nugraha@yoyo.com

HTML Attachment [ Scan and Save to Computer | Save to Yahoo! Briefcase ]
Assalamualaikum wr wb.
Apa khabar Yan? Abah berharap semoga sehat sekeluarga.
Pada saat ini kami sekeluarga Abah dan sekeluarga Ibu, Alhamdulillah sehat.
Semalam baru saja dilaksanakan 40 hari renungan wafatnya Nini di kediaman Cemara.
Abah dengar dari neng Wiena klo Yan lagi terkena syndrome pergelangan entah telapak tangan karena banyak hadapi keyboard. Abah mendoakan semoga cepat pulih ya. Coba sering2 rendam di air hangat pakai garam meja sesendok teh sambil diurut urut perlahan pada areal wrist dan ujung2 jemari.
Waktu Yan pulang terakhir itu, sayang banget kita gak jumpa lagi. Dari Ibu, Abah dengar klo Yan lagi ke Pekanbaru. Kembali tgl 28 Nop 2006 lalu pulang ke Washington.

Semasa Yan masih di AS sebelum Nini wafat, Abah sempat kirim sms ke nohape lama. Tapi rupanya gak nyampe karena klo kata Arief, Yan dah ganti nohape.
Abah nih lagi tertarik ingin bantu alo Ami mengusahakan pembibitan perdu Blueberry buat areal di Sukabumi. Disana ada lahan kosong garapaneun. Setahu Abah, blueberry ini berkhasiat bagus buat vitalitas dan fertilitas juga buat syaraf penglihatan. Manatahu klo berhasil Abah juga kian berkesempatan buat siapkan bekalan bagi perawatan dan pendidikan Gaby. Di Jakarta blueberry ini bernilai ekonomi tinggi. Bandingkan di Sogo Thamrin sepaket frozen blueberry asal Australia seharga Rp. 72ribu @300 gram. Itupun barangnya langka pisan kehadirannya.
Masalahnya kami kesulitan buat pengadaan bibit. Kata saudara sepupu Abah di Australia, gak bisa kirim biji (seed). Hanya bisa tunas sebagai barang cangkingan. Tentunya bakalan terbatas kuantitas bawanya mana beresiko mati di perjalanan lagi.

Maksud Abah, barangkali Yan bisa bantu pengadaan biji blueberry apasaja sekira 1 ons saja dulu. Entah jenis Highbush atau Lowbush. Tentu saja Abah akan ganti biayanya. Tapi itupun klo gak menyalahi aturan main dari Dept Agriculture USA. Makasih buat perhatian dan bantuannya ya. Wassalam, Abah Eman. (Klo kata neng Wiena mah AON, abah ompong nongnong).

Tuesday, December 26, 2006

Audio pictoral


Assalamualaikum wr wb.
Wilujeng enjing neng As3.
Aa butuh tombo ati penyejuk jiwa dengan memiliki kaset berisi rekaman neng As3 membaca surat Al-Yaasiin. Areal bukit Nyalindung klo malam sunyi dan sepi. Akan nyaman aja serasa neng temani saat Aa masih belum tidur. Atau menjelang tidur Aa bisa pusatkan pikiran, menatapi pic di dinding sambil mendengar suara merdu suci nan syahdu. Sampai Aa plek jatuh tertidur. Kayak di syurga tentunya.
Klo neng redha, Aa akan kirimkan kaset kosongnya.
Jaga sehat ya. Dah nyarap? Wassalam, Aa.

Nyalindung suwung.

Ibunda dan dik Asti

Ibunda dan dik Asti.

Keluarga para juragan

Wednesday, December 20, 2006

Utun Disarung bingung kobong?


Assalamualaikum wr wb.
Neng semoga sehat sejahtera ceria bahagia.
Aa mah suka asa di coo gado oleh alur kehidupan yang membingungkan ini.
Abong terkena panah asmara di peralihan musin panas ke penghujan.
Nuansa yang seharusnya bikin hijau sejuk, tetesannya malahan menerbitkan jejak berdebu lalu terbit pusaran diam yang melahirkan sejuta tandatanya.
Hehehe, Aa baru saja beroleh kabar burung yang biasanya sih cuma hoax.
Dalam hidup Aa memang gak kenal istilah gambling. Buat hidup perlu perjuangan tapi bukan gambling. Lagian mana ada sih di zaman kiwari ada institusi negara asing yang mau kasih hadiah cuma2 dalam jumlah yang bisa membikin hidup neng dan anak incu sejahtera. Maaf, Aa lebih menikmati hasil usaha dari tetesan keringat sendiri.

Sejak sebelum ke Jkt, dengan bangga Aa perbesar 2 pic neng As3, ditegaskan citranya dengan Gimp, dicetak make kertas foto terus di laminating biar kedap cuaca dan lembab. Lalu simbar dada serasa dielusi jemari lembut neng saat berlama lama menatapi yang manapun dari 2 pic itu. Pic itu juga yang menghibur hati dikala Bluwek gonjang ganjing. Sungguh nikmat rasanya elusan syaraf, manakala bisa memandangi pic neng. Itu baru pic nya. Gimana juga dengan kehadiran neng kelak.

Tapi sekarang dari 2 pic itu serasa ada yang hilang. Pic itu sekarang hanyalah badan wadag yang telah ditinggalkan oleh auranya. Kayak memandangi sangkar burung kosong. Bukan cuma gak nikmat tapi juga matak nyuat2 peurih ka hate.
Klo saja cara buat ngembalikan aura dan jiwa 2 pic neng itu. Maaf, Aa mau lakukan apa saja memenuhi permintaan neng. Asal harapan masa depan bersana tinekanan.
Kepingin leweh deh neng, tapi malu aja. Lagian klo karena dicuwekin neng aja Aa dah leweh, gimana juga klo nanti kudu berhadapan dengan kerasnya alam raya buat melindungi sosok dan eksistansi neng dan anak incu Aa?
Klo kata neng apanya sih yang salah klo Aa mengharapkan neng jodoh Aa buat melayari hidup di kebun? Neng As3. Apa sih salah Aa kok kudu neng hukum seberat ini. Percaya deh Aa gak bakalan kuat nandanganana. Salah2 Aa bisa terbunuh dengan compang camping.
Neng boleh mengira pikiran Aa terganggu dengan rasa nyeri spasmodiak di bawah puser. Bosen rasanya tergolek kawas hileud kasur seperti ini. Klo di lapangan mungkin bisa lebih hidup. Setidaknya saat jempol kaki ketiban pacul dikala macul tanpa sepatu boot. Mana senyuman dari sosok mempesona itu terbayang aja lagih.
Tapi diranjang putih ini? Paling bisa Aa bentur2kan ujung jemari kaki ke batang kero.
Syaakiiitttt nya tentu aja nyamper keujung2 syaraf kepala.

Aa sadar dengan menulis begini, bayangan neng akan semakin menjauh dari Aa.
Tapi gak mungkin aja klo Aa kudu diam terus di ketiadaan khabar dari neng.
Apa nanti aja klo dah sehat dan kuat ke Purwakarta lalu Aa cari PT SPV lalu joged di halaman parkir atau lapangan upacara atau pos Satpam. Lalu sembari nyanyi akang joged sambil sesenggukan memanggil manggil nama neng. Gelo kalih Aa yah? Entah juga apa memang kudu begitu buat menarik rasa belas kasihan neng ya? Masa sih neng gak punya rasa peduli meski cuma sebesar sebutir pasir di pantai Sukawayana?

Tuliskan neng, apa2 aja yang kudu Aa lakukan buat meraih lagi ceria neng? Buat memenangkan harapan dimasadepan. Atau neng memang lagi riweuh pisan? Kasih tahu Aa atuh neng, biar gak merasa disapirakeun. Pasti deh neng nyangka klo Aa lagi tersengat kolera, apa flu burung , apa lunatik.
Kayaknya kata maaf dari neng aja gak cukup deh. Mungkin kudunya Aa ditangkap lalu diikat kaki dan tangan, lalu disuruh sila dilapangan. Lalu neng guyur kepala Aa dengan segalon Premium. Lalu dut. Disundut. Dengan begitu baru cukup klaim neng, "Pokoknya Aa sudah As3 maafkan." Bukannya dimaafkan tapi dicuwekin ginih.

Aa bulak balik general check-up ke lab....


Assalamualaikum wr wb. Semoga neng sehat ceria. Hari ini Aa bulak balik general check-up ke lab. Heran, pemeliharaan kesehatan Aa kok bukannya oleh tim medis, tapi oleh manajemen blueberry yang pada murubul datang dari mana mendi. Hehehe, Aa mah senang aja klo para boz pada peduli. Ini tentu berkaitan dengan laporan pak Notaris di Jkt dimana Aa menyatakan mau slow-down dan hijrah ke Jkt biar gampang hub neng via Net. Maaf, dengan begitu disepanjang hari ini Aa gak sempat salamin neng, mana neng juga tentunya lagi riweuh bukan? Dah makan? Jaga sehat ya. Wassalam, Aa.

Sunday, December 17, 2006

Ngambah ka bukit Nyalindung


Perjalanan ke Nyalindung memang sempat tertunda di Senin 11 Desember 2006 sore dengan adanya khabar klo di Pasir Munding ada sasak yang runtuh diguyur hujan dan guntur dari awan cummulus nimbus yang mendadak daerah itu dilanda banjir yang sempat menggonjang ganjingkan sasak itu segala. Alam memang tengah mengalami pancaroba dari musim panas beralih ke moonson yang telah lama ditunggu oleh alam dan seisinya yang kering kerontang. Malam itu kami berlima kembali menginap di bukit Bluwek setelah mengosongkan pikap pengangkut peralatan lapangan. Pengangkutan personil dan peralatan akan dilakukan dalam 2 shorties. maklum saja alat transportasi yang tersedia hanya 2 unit yakni kijang minibus buat angkut personil sekaligus shuttle service buat lakukan perjalanan antar Kabupaten bahkan antar Provinsi. Satu unit lagi berupa kijang bak terbuka buat angkut segala macam peralatan. Hehehe, apakah bencana lokal ini akibat dari arwah para pahlawan yang gak senang karena batal hasratku buat ikut hadir di acara peringatan korban Westerling 1948 yang diselenggarakan di TMP Kalibata tadi pagi jam 08 ya? Tapi gak juga sih, karena pak Taufik salah satu anggota panitia yang mengundangku juga batal hadir. Karena mengantarkan isterinya yang tengah hamil 5 bulan kontrol ke RSB Asih di Kebayoran Baru. Tahu aja dianya akan tempat persalinan Gaby, keponakan sepupuku yang smart cantik lucu itu.

Malam itu kami kurang tidur karena Nani yang gak bisa tidur duluan, lalu punya ulah ambil inisiatif buka2 data lapangan buat dicocokan dengan gambar perencanaan perlahanan yang akan digarap. Iya sih tadinya Nani asyik aja sendirian, tetapi lama kelamaan setelah dia mulai suntuk lalu banyak bertanya ini itu kepada para bujangan yang pating ngadapang itu. Akhirnya semuanya penghuni di bedeng jadi pada jagongan sambil berharudum sarung buat sekedar menyalami hawa dingin yang membuat telapak pada baal itu. Untungnya mang Pandi hideng saja menyeduh wedang kopi entah teh manis, lalu sembari siduru sibuk menyediakan jagung muda rebus yang baru tadi siang dipetik dan ketela bakar mani saudug udug sampai sebaskom email segala. Menjelang janari bartu deh kantuk dan dingin gak terlawankan oleh hawa dingin dan bawelnya Nani. Meskipun perut kenyang ditangsel wedang dan mumuluk yang justru membuat tidur teman2 tampaknya nyaman banget. Cuma aku aja yang entah kebanyakan mengisap kretek tenggorokanku menjadi gatal. Kayaknya juga karena tadi sore aku kehujanan saat ikutan bantu2 memindahkan peralatan elektronik yang sensitif terhadap air hujan itu. Malam itu biar udah disibuk sibukan dengan kerja dan mikir ekstra, namun apa daya klo mataku rajin aja noong menatapi map plastik transparan yang kutaruh di bawah amben pangsareanku. Beu edas ari ka neng As3 mah. matak susah ngabebenjokeun hate sina singlar di arena gunem catur. Tapi geuningan kuring oge teu walakaya banguna anu eleh deet, kana karakter sumringah jeng putri anu matak bungah tea nyaangan kana hate kum sadayana anu hadir di bedeng Bluwek.

Dahsyatnya perjalanan bathin.



Menunggu datangnya mobil jemputan membuatku banyak melamun. Hatta, mata ke layar kaca monitor. Lembar demi lembar referensi elektronik kubukai. Tapi tak ada satupun yang menarik hati. Semuanya seperti batang kapas yang terbawa hanyut oleh derasnya air kali yang lagi dekil dan dingin. Dipikiran yang ada malahan sederet kata2 yang bermakna tempat, nama, hasrat dan pengharapan.
Iya sih klo ingat ungkapan Nani yang agaknya prihatin atas tekadku membangun masadepan yang sepertinya masih kayak mendirikan pasangan bata demi bata dalam mimpi.
"Begitu mas terjaga, tentunya bangunan itu bukan cuma ambruk tapi juga lenyap entah kemana. Sadarlah mas, kayaknya panjenengan ini lagi gambling deh. Mempertaruhkan seluruh potensi mas hanya buat memenuhi mimpi para bos di Jakarta."
Tentunya dooong aku mendengarkan meskipun dengan gelombang yang mengorak dalam alun merahnya dada. Iya juga sih akunya memang gambling kok. Buktinya semua kartu truf yang aku, Nani dan teman2 sepengharapan punya dah digelar di bukit Bluwek. Tapi hasilnya apa? Mana itu harapan akan beroleh bonus dari laba bersih pada setiap panen yang menjanjikan dan dituangkan dalam dokumen hubungan kerjasama? Kasihan 10 orang temanku itu, yang mau datang buat menyingsingkan lengan baju mengolah tanah bukit Bluwek menjadi lahan subur buat tanaman perdu blueberry yang cuma ada dalam sebatas mimpi siang bolong doang. Klo ingat itu aku bukan cuma malu, tapi juga merasa bersalah telah menjebloskan sekelompok kaum muda kedalam kubangan tempat kerbo entah celeng guyang.
"Iya sih jeng Nan. Tapi kitanya bisa apa kecuali tetap berusaha memperbaiki keadaan. Mencari lagi sumber2 baru dalam pengadaan biji. Meningkatkan kesejahteraan teman2. Wabilkhusus jeng Nani sendiri." Tawaku memancing reaksinya. Suwer, Nani itu sosok gadis mandiri banget yang gak suka aja klo merasa aku perlakukan lebih dari yang lain.
"Kok aku sih mas?" Protesnya dengan jidat kerung.
"Lha iya tha. Kan jeng ini satu2nya wadon dalam tim suksesku ...." Kekehku dengan eman.
Nani tampak diam kayaknya dia merasa percuma aja ngomong begini meski telah dan akan ratusan kali juga. Hebat Nani ini, gak bosan2nya mengajak aku buat tingkatkan pengetahuan dan menjadi mahasiswa pasca sarjana buat bidang sains dan teknologi yang katanya sih aku mumpuni banget.

Buatku semuanya itu cuma retorika Nani aja. Katakanlah sebagai rasa 'belasungkawa' atas apa2 yang telah dan akan terjadi. Menurutnya dianya puas banget akan bahan2 yang diperlukan buat membangun thesis yang harus selesai tahun ini. Katanya sih, semua bahan yang terkumpul semoga bisa juga menjadi bahan disertasi di Monash University kelak.
Hemmmhhh, dengan mengingat Nani, aku berharap bisa melakukan perjalanan ke bukit Bluwek lalu ke bukit Nyalindung yang belum pernah aku kenal. Namun hatiku ternyata lebih asyik meneliti ulang akan observasi dan analisa terhadap pic neng Astri. Baru juga berjalan sekira 3-4 hari pesona mata yang telah memekarharapankan masadepan yang lebih hangat bersamanya. Tapi ya itu, belum apa2 alam jagad raya telah mendatangkan ujicoba kualitas karakter diantara aku dan jeng Astri. Iya sih lahan yang kudunya subur dan baik ini seperti bukit Bluwek tentu memerlukan hantaman cangkul dan gilasan roda2 kerbau Jepang. Mana permukaan lahan juga diaduk aduk dengan perencanaan yang harus matang. Data2 sample tanah diteliti di lab buat menentukan tingkat kelayakan dan kesuburan bagi tunas yang akan ditanam nanti. Setelah itu perlu perhatian dan perawatan yang intensif. Belum lagi sebelum panen nanti harus sudah tersedia shelter dan pergudangan yang layak. Belum lagi perencanaan buat penyuburan dan anti hama. Hehehe, perlu juga dipikirkan kemungkinan para luwak entah 'careuh' yang tentunya akan tergiur untuk ikut menikmati manis dan khasiatnya panenan yang memang dengan rajin kugembar gemborkan entah kepada para boss dan tim sukses buat senantiasa mengempos semangat juang agar gak pernah layu. Juga penyuluhan ke masyarakat luas sambil melakukan muhibah buat memasang jaringan pasaran lokal yang gak memerlukan persyaratan SII yang ruwet.
Iya ya, perjalanan tali bathin yang terasa dahsyat ini harus kuperlakukan juga seperti disaat saat menggarap lahan bukit Bluwek dan sekitarnya sejak delapan bulan yang lalu. Dengan usaha maksimal dan perawatan maksimum, semoga kehadiran jeng Astri sama saling menyempurnakan upaya.
Tapi kan namanya juga usaha manusia. Meskipun klo jodoh mah gak akan kemana juga. Tul gak?